Konflik, Ratusan Siswa SDN Pamekasan Belajar di Tenda dan Rumah Warga

Selasa, 21 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamekasan – Sebanyak 111 siswa di SD Negeri 2 Tamberu Pamekasan, Jawa Timur, Selasa, terpaksa belajar di rumah-rumah warga menyusul adanya kasus penyegelan sekolah itu oleh warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.

“Selain belajar di rumah warga, sebagian di antara mereka mulai hari ini terpaksa juga belajar di tenda darurat penanggulangan bencana,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Mohammad Alwi.

Penyegelan SDN Tamberu 2 ini dilakukan oleh warga yang bernama Ach Rasyidi yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan yang ditempati lembaga pendidikan itu pada Minggu (19/10).

Menurut Alwi, penyegelan kali ini merupakan kali kedua. Sebelumnya pada Juni 2024 pemilik lahan juga melakukan penyegelan.

Pemilik lahan bersedia membuka segel, kata dia, setelah Pemkab Pamekasan menyatakan bersedia memberikan ganti rugi atas tanah yang ditempati lembaga pendidikan itu.

“Saat ini, si Rasyidi yang merupakan ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya yang ditempati SDN 2 Tamberu itu melakukan penyegelan lagi. Oleh karenanya untuk sementara waktu para siswa terpaksa numpang belajar di rumah warga terdekat dan tenda darurat,” katanya.

Alwi menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan negosiasi dengan pemilik lahan agar bersedia membuka segel di sekolah itu demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar siswa.

“Kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Pemprov Jatim agar bisa mendapatkan solusi terbaik, terutama terkait keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar siswa,” katanya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Onshore, Masa Depan Migas Kangean: Asmuni Dorong Pemerintah Perjuangkan Bagi Hasil untuk Daerah
IMM Sumenep Ungkap 10 Temuan Kritis: Dari Validitas DTKS hingga Dugaan Pokir DPRD
Sejarah Panjang Gempa Madura: Dari Arsip Kolonial hingga Era Digital
Terlalu Banyak Event di Sumenep, Warga Nilai Tak Berdampak dan Minta Fokus pada Infrastruktur
DJ99 Store Antar COD Hingga ke Pamekasan, Bukti Pelayanan Tulus dan Konsisten Lebih dari Satu Dekade
Dr. Novi Sri Wahyuni Disorot: Dari Puskesmas Pamolokan ke Kasus Dana Festival Batik
Aktivitas Migas di Kangean Ditolak, Akademisi Ingatkan Bahaya Provokasi dan Disinformasi
PKB Diminta Evaluasi Nur Faizin, Warga Kangean Butuh Aksi Nyata Bukan Narsis di Media

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:59 WIB

Konflik, Ratusan Siswa SDN Pamekasan Belajar di Tenda dan Rumah Warga

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:08 WIB

Onshore, Masa Depan Migas Kangean: Asmuni Dorong Pemerintah Perjuangkan Bagi Hasil untuk Daerah

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:35 WIB

IMM Sumenep Ungkap 10 Temuan Kritis: Dari Validitas DTKS hingga Dugaan Pokir DPRD

Selasa, 14 Oktober 2025 - 06:14 WIB

Sejarah Panjang Gempa Madura: Dari Arsip Kolonial hingga Era Digital

Minggu, 12 Oktober 2025 - 18:34 WIB

Terlalu Banyak Event di Sumenep, Warga Nilai Tak Berdampak dan Minta Fokus pada Infrastruktur

Berita Terbaru

Pemerintahan

Tak Lagi Luhut, Prabowo Berikan Tugas Baru Ini ke Zulhas

Selasa, 21 Okt 2025 - 15:50 WIB