Jakarta – Ketua Pembina Cakrawala Negarawan (CN) Institute, Sunanto, menyoroti tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), dalam aksi unjuk rasa baru-baru ini. Ia menegaskan tragedi tersebut harus menjadi momentum bagi seluruh pihak, terutama elite, untuk membangkitkan sikap kenegarawanan.
Sunanto menyatakan keprihatinan mendalam atas dinamika yang terjadi.
“Kematian Affan jelas bukan hal yang biasa, ini sebuah tragedi. Peristiwa ini mestinya bisa jadi pengingat bersama bahwa kita perlu menahan diri, lebih bijak, dan berbenah bareng-bareng demi kebaikan Indonesia ke depan,” ujarnya Sabtu (30/8/2025).
Sunanto, yang akrab disapa Cak Nanto, menyesalkan tindakan yang merenggut nyawa Affan. Ia menyampaikan simpati kepada para pengemudi ojol, mahasiswa, dan masyarakat yang turun menyuarakan aspirasi. Namun, ia mengingatkan agar publik tidak teralihkan dari substansi tuntutan aksi.
“Jangan sampai kita abai dari tujuan utama kenapa demo ini ada. Arah tuntutannya jelas, bukan semata ke polisi, tapi terutama ke DPR sebagai wakil rakyat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Cak Nanto menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan memberikan ruang kepada institusi negara untuk merespons tuntutan masyarakat. Ia mendorong kepolisian, DPR, dan pemerintah untuk bertindak maksimal dalam mencari solusi atas situasi yang memanas.
“Saatnya kita berhenti sejenak dan menunjukkan sikap kenegarawanan. Para elite negeri agar bisa menegakkan hukum dengan adil, dan menghadirkan langkah politik yang menenangkan situasi, bukan malah memperkeruh,” imbuhnya.
Sunanto menegaskan, tragedi yang merenggut nyawa Affan tidak boleh dipandang sebagai insiden biasa. Peristiwa itu, menurutnya, harus menjadi titik balik untuk memperkuat dialog dan menegakkan rasa kemanusiaan dalam setiap proses pengambilan keputusan negara. (An/red)