Jakarata — Presiden ke-2 RI Soeharto merupakan salah satu tokoh pejuang yang memiliki peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan.
Menurut Ketua Umum Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Andri Yani Sanusi sudah sepatutnya negara memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
“Semua yang beliau pimpin dalam pertempuran membuahkan hasil, semasa transisi kekuasaan antara Bung Karno ke Pak Harto, stabilitas keamanan dan ekonomi mulai membaik, semua peran Pak Harto yang lihai memainkan diplomasi di kalangan elite sipil dan militer di Indonesia,” kata Andri dalam pesan elektroniknya kepada Sorotan di Jakarta, Sabtu malam, 25 Oktober 2025.
Lanjut dia, di berbagai medan pertempuran, pria kelahiran 8 Juni 1921 ini telah menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang militer sejati.
“Beliau dikenal dekat dengan Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Pak Harto memimpin berbagai pertempuran melawan penjajah maupun pemberontakan, di antaranya serangan umum 1 Maret 1949, operasi Trikora sebagai Panglima Komando Mandala untuk mengambil alih Irian Barat yang sekarang Papua, memimpin pertempuran Ambarawa dan memimpin penumpasan G30S/PKI,” jelasnya.
Sambung Andri, kalangan masyarakat yang tidak setuju terhadap kepahlawanan Soeharto tentu hanya yang berideologi komunis.
“Banyak keturunan PKI yang membenci Pak Harto sampai saat ini, bahkan untuk memberikan gelar kepahlawanan mereka sangat menolaknya. Hal ini biasa dalam berpolitik, yang berseberangan pasti akan menghalangi,” ungkapnya.
Masih kata Andri, peran Soeharto dalam pembangunan masyarakat Islam juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Pak Harto telah membangun masjid di seluruh wilayah Indonesia dengan total 999. Keberhasilan pak Harto diakui Dunia dan di menobatkan Indonesia sebagai salah satu macan ekonomi baru di Asia, dengan program pembangunan yang terencana,” bebernya.
“Pak Harto adalah simbol kebangkitan Indonesia. Pak Harto wajib mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Apakah masih berani kita sebagai rakyat menilai Pak Harto tidak pantas mendapatkan gelar Pahlawan Nasional setelah mendalami dan memahami kondisi sekarang,” pungkasnya






