Surabaya – Sejumlah jurnalis media lokal asal Kabupaten Sumenep berkunjung ke Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melihat langsung Migas Corner, sebuah sarana edukasi migas hasil kolaborasi ITS dengan SKK Migas dan Society of Petroleum Engineers (SPE).
Migas Corner berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan pembelajaran seputar kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas). Fasilitas ini menjadi wujud sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam memperkuat literasi energi nasional serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang energi.
Perwakilan Rektor ITS, Dr. Ir. Machsus, S.T., M.T., dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Migas Corner akan membawa manfaat besar bagi mahasiswa ITS dan perguruan tinggi lain di Jawa Timur.
“Migas Corner akan menjadi pusat edukasi yang bermanfaat bagi mahasiswa ITS dan universitas lain di Jawa Timur. Jawa Timur adalah produsen gas terbesar kedua setelah Papua Barat, dan menjadi tulang punggung energi nasional,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ITS tengah mempersiapkan pembukaan program studi baru Teknologi Pertambangan untuk memperkuat kontribusi kampus dalam pengembangan potensi sumber daya alam di Jawa Timur dan Madura.
“Selama ini masyarakat kepulauan masih banyak menjadi penonton dalam eksplorasi sumber daya alam. Kami ingin anak-anak Madura dan Jawa Timur ke depan menjadi pelaku utama dalam industri migas nasional,” tambahnya.
Machsus menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemajuan bangsa.
“Kita tidak bisa membangun bangsa ini secara sendiri-sendiri. Dunia pendidikan, industri, dan pemerintah harus saling bersinergi demi kemandirian energi nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, menyambut baik kunjungan media dari Sumenep ke Migas Corner. Ia menilai kegiatan ini penting sebagai bentuk keterbukaan informasi dan edukasi publik.
“Teman-teman media perlu mengetahui langsung proses kegiatan hulu migas agar dapat menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Anggono, Migas Corner menjadi sarana strategis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kegiatan migas, baik di darat (onshore) maupun di laut (offshore).
“Kegiatan survei seismik dan eksplorasi migas dilakukan semata-mata untuk kepentingan negara, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945. Kontraktor hanya mencari data, bukan pemilik sumber daya,” terangnya.
Kunjungan media dari Sumenep diakhiri dengan sesi diskusi interaktif bersama perwakilan SKK Migas dan dosen ITS. Seluruh peserta sepakat bahwa sinergi antara kampus, industri, dan media memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi energi publik dan mendorong kemandirian energi bangsa.
Melalui keberadaan Migas Corner, ITS dan SKK Migas berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran energi dan semangat untuk menjaga kedaulatan energi nasional.(an/red)

					




