LAMONGAN – Rihlah Dakwah ke-6 yang digelar Relawan Anies Baswedan (ABW) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, berlangsung dengan nuansa berbeda. Kali ini, kegiatan yang dihadiri para tokoh masyarakat dan relawan gerakan perubahan itu turut dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh KH. Muhammad Dawam Sholeh.
Maklum saja, selain dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Paciran, Lamongan, Kiai Dawam juga merupakan sastrawan dan budayawan yang produktif dalam menulis karya sastra bernuansa moral dan kebangsaan.
“Rihlah kali ini istimewa. Ada pembacaan puisi dari Kiai Dawam. Puisinya tentang tokoh perubahan, Anies Baswedan,” kata Dr. H. Dhimam Abror Djuraid, sesepuh gerakan perubahan, saat dihubungi Sorotan.co.id di sela acara Rihlah Dakwah, Minggu, 26 Oktober 2029, di Perguruan Muhammadiyah Kecamatan Mantup, Lamongan.
Berikut kumpulan puisi karya KH. Muhammad Dawam Sholeh yang dibacakan dalam kesempatan tersebut.
Barisan Puisi Anies Baswedan
Oleh: KH. Muhammad Dawam Sholeh
Jika Presiden Kita Pak Anies Baswedan
Jika presiden kita nanti Pak Anies,
Semoga negeri yang kini banjir jerit tangis,
Segera jadi negeri penuh senyum manis.
Jika presiden kita nanti Pak Baswedan,
Semoga negeri yang kini penuh sedu sedan,
Segera jadi negeri contoh teladan.
Jika presiden kita nanti Pak Anies,
Semoga negeri yang kini ditimpa krisis,
Segera jadi negeri yang sukses demokratis.
Jika presiden kita nanti Pak Baswedan,
Semoga negeri yang kini dipenuhi kedzaliman,
Segera jadi negeri yang dipenuhi kemakmuran keadilan.
Lamongan, 6 Agustus 2022
(Diambil dari buku Menolak Kemungkaran Memihak Kebenaran, terbit tahun 2022)
Aku Doakan
Aku doakan lautan dukungan tak terpendai,
Aku doakan kemenangan pada kebenaran,
Aku doakan kepresidenan di tangan Anies Baswedan,
Aku doakan kesaktian pada kebaikan,
Aku doakan kegemilangan pada Anies Baswedan,
Aku doakan segala ketulusan perjuangan,
Aku doakan hingga tergapai segala tujuan.
Lamongan, 18 Maret 2023
Pilihan Kebenaran
Rakyat yang berlandaskan kebenaran,
Berasas ketuhanan, persaudaraan dan kebersamaan,
Tentu kan pilih pemimpin paling teladan,
Saat ini ada pada diri Anies Baswedan.
Cucu putra seorang pahlawan,
Dalam memimpin ibu kota terbukti keberhasilan.
Tiada kebodohan, justru kecerdasan.
Tiada kesombongan, justru ketawadhuan.
Tiada kebohongan, justru kenyataan.
Tiada kegaduhan, justru ketentraman.
Tiada kelaparan, justru kekenyangan.
Tiada kegagalan, justru kesuksesan.
Mari merenda merajut persatuan,
Demi kemenangan kebenaran,
Itu cita-cita seluruh pahlawan.
Lamongan, 24 September 2022
(Diambil dari buku Menolak Kemungkaran, Memihak Kebenaran, terbit tahun 2022)
Jangan Ulangi Prahara Negeri Ini
Tahukah kamu,
Si Bodo Pinokio plonga-plongo,
Tahukah kamu,
Si menang curang raja hutang,
Tahukah kamu,
Si boneka dungu tukang tipu, ijazah palsu,
Tahukah kamu,
Si koruptor e-katepe pekaipe,
Tahukah kamu,
Si pemiskin warga,
Si perusak jalan,
Tahukah kamu,
Si penonton film porno, tukang citra.
Kiai Dawam dalam puisinya menegaskan bahwa kepemimpinan yang berlandaskan moral, kejujuran, dan keberpihakan pada rakyat adalah inti dari perjuangan perubahan. Melalui bait-bait puisinya, ia menyuarakan harapan akan lahirnya negeri yang berkeadilan dan dipimpin oleh sosok yang amanah. (An/red)






