Bukan Sekadar Bantuan Fisik, Warga Sapudi Butuh Pemulihan Mental- Aktivis Desak Pemerintah Turunkan Psikolog

Rabu, 29 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP — Meski bantuan logistik dan material mulai berdatangan pascagempa yang mengguncang Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, namun perhatian terhadap kondisi mental para korban dinilai masih minim. Sejumlah aktivis kemanusiaan mendesak pemerintah agar segera menurunkan tim psikolog untuk memulihkan trauma warga terdampak.

“Anak-anak dan lansia masih mengalami ketakutan. Setiap ada suara keras atau getaran kecil, mereka langsung panik. Ini tanda trauma yang serius,” kata Sofyan S.H, aktivis muda Sumenep, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, penanganan bencana tidak boleh berhenti pada pemberian bantuan fisik seperti sembako atau perbaikan rumah. Pemulihan psikologis merupakan bagian penting yang sering kali terabaikan dalam setiap peristiwa bencana.

“Luka di dinding rumah bisa diperbaiki, tapi luka di hati butuh sentuhan kemanusiaan. Pemerintah harus hadir bukan hanya dengan logistik, tapi juga tenaga psikolog yang mampu menenangkan warga,” ujar Sofyan yang Juga Aktivis Pemuda Muhammadiyah Sumenep.

Ia juga mengajak lembaga pendidikan, organisasi kepemudaan, dan relawan kemanusiaan untuk ikut terlibat dalam program trauma healing di daerah terdampak. Menurutnya, kehadiran para pendamping sosial bisa membantu masyarakat bangkit dari ketakutan dan kembali beraktivitas normal.

Sejumlah warga di Kecamatan Gayam dan Nonggunong mengaku masih memilih tidur di luar rumah karena khawatir akan gempa susulan. “Kami masih takut, apalagi anak-anak,” ujar Mustafa, warga Desa Gayam, dengan mata berkaca-kaca.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 yang mengguncang Pulau Sapudi pekan lalu menyebabkan puluhan rumah rusak. Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menyalurkan bantuan logistik, namun sebagian warga berharap perhatian terhadap kesehatan mental juga menjadi prioritas.(Jk/red)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Malam Jumat Manis di Pasar Anom, Toko Jamu Harapan 2 Murni Jadi Magnet Pembeli
Deklarasi Rumah Kebangsaan Sumenep: Pemuda Satukan Tekad dalam Semangat Sumpah Pemuda
Pemkab Sumenep Perkuat Ketahanan Pangan, 655 Kelompok Tani Terima Bantuan Bibit Jagung Unggul RK457
Sentuhan Budaya di Panggung Rihlah Dakwah: Puisi Kiai Dawam untuk Anies Baswedan
GP Ansor Lenteng dan Haswal Group Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Program “Satu Desa Satu Rumah”
Konflik, Ratusan Siswa SDN Pamekasan Belajar di Tenda dan Rumah Warga
Onshore, Masa Depan Migas Kangean: Asmuni Dorong Pemerintah Perjuangkan Bagi Hasil untuk Daerah
IMM Sumenep Ungkap 10 Temuan Kritis: Dari Validitas DTKS hingga Dugaan Pokir DPRD

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:38 WIB

Malam Jumat Manis di Pasar Anom, Toko Jamu Harapan 2 Murni Jadi Magnet Pembeli

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:01 WIB

Deklarasi Rumah Kebangsaan Sumenep: Pemuda Satukan Tekad dalam Semangat Sumpah Pemuda

Senin, 27 Oktober 2025 - 07:44 WIB

Pemkab Sumenep Perkuat Ketahanan Pangan, 655 Kelompok Tani Terima Bantuan Bibit Jagung Unggul RK457

Minggu, 26 Oktober 2025 - 06:20 WIB

Sentuhan Budaya di Panggung Rihlah Dakwah: Puisi Kiai Dawam untuk Anies Baswedan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 14:33 WIB

GP Ansor Lenteng dan Haswal Group Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Program “Satu Desa Satu Rumah”

Berita Terbaru

Peristiwa

Program MBG di Sumenep Dinilai Kehilangan Jiwa Kerakyatan

Rabu, 29 Okt 2025 - 20:37 WIB