Sumenep – Selama tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas PUTR telah merealisasikan berbagai program strategis sebagai upaya penurunan stunting, kemiskinan, BABS dan rawan kekeringan.
Realisasi program strategis tersebut sengaja wujud nyata dalam memformulasikan visi misi Bupati Fauzi yang memang menginginkan setiap program pembangunan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Di tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep berupaya menurunkan angka stunting, Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Jamban untuk disabilitas, Kemiskinan, daerah rawan air dan kekeringan serta rawan sanitasi melalui program dan kegiatan yang didanai dari dana APBD, DAK dan APBN.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep, Ir Eri Susanto, M.Si menyampaikan, untuk kegiatan Sistem Penydiaan Air Minum (SPAM) dari dana APBD telah digelontorkan dana untuk infrastruktur Sistem penyediaan air minum di 6 desa sebesar Rp 1.053.717.000,- yang dapat membantu dalam penyediaan air minum sebanyak 25 Sambungan Rumah (SR).
“Sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) terealisasi anggaran sebesar Rp10.769.192.000,- diperuntukkan untuk penyediaan air minum di 17 desa dan menghasilkan sebanyak 1.201 Sambungan Rumah (SR) ,” kata Ir. Eri Susanto saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 05/03/2025.
Sedangkan dari dana APBN melalui program (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) telah terealisasi anggaran untuk 6 desa sebesar Rp 2.400.000.000,- penyediaan air minum sebanyak 397 SR.
“Untuk program sanitasi telah terealisasi pembangunan jamban/toilet ke setiap rumah sebanyak 1200 jamban.
Dimana anggaran tersebut berasal dari dana DAK Bidang Sanitasi sebesar Rp 14.400.000.000,- diperuntukkan untuk penyediaan jamban di 24 desa sebanyak 1200 KK,” ujar Ir. Eri Susanto.
Kemudian, program Sanitasi Perdesaan (SANDES) di 17 desa yang berasal dari APBN senilai Rp 5.950.000.000,00 telah di bangun sebanyak 570 Jamban Keluarga.
“Dari kegiatan tersebut banyak keluarga terbantu di dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal terkait air minum dan sanitasi,” tegasnya.
Sebagai contoh, tukas Eri Susanto, warga yang dulunya harus mengambil air cukup jauh, tadah hujan dan juga menumpang warga lain sekarang sudah sampai di depan rumah.
“Termasuk terbantunya jamban warga yang dulunya Buang Air Besar Sembarangan sekarang sudah mempunyai jamban dimasing-masing rumah,” tukasnya.
“Hal itu tentu sangat membantu perekonomian, kelestarian lingkungan dan kesehatan warga. Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga semakin bertambah dengan adanya program padat karya,” pungkas Kadis PUTR, Ir. Eri Susanto.
Penulis : Lukman