Ponorogo – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim menggelar Rapat Kerja (Raker) Tahap II bersama MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim.
Kegiatan bertema “Berdaya Bersama Menuju Masyarakat yang Berkemajuan” ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPOo) pada Jumat–Sabtu (22–23/8/2025).
Raker ini menjadi forum penting bagi konsolidasi program, evaluasi capaian, sekaligus perumusan strategi baru agar program pemberdayaan masyarakat Muhammadiyah semakin relevan dengan tantangan zaman.
Acara dibuka secara resmi dengan penuh khidmat, dihadiri oleh Ketua MPM PWM Jawa Timur, Lutfi J. Kurniawan, perwakilan PDM MPM se-Jawa Timur, serta pihak tuan rumah yang diwakili oleh Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Drs. H. Muhammad Syafrudin, M.A.
Dalam sambutannya, Lutfi J. Kurniawan menegaskan bahwa tema “Berdaya Bersama” harus diwujudkan dalam bentuk langkah konkret.
“Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan ruh gerakan kita. Rapat kerja adalah momentum untuk menyatukan langkah, mengevaluasi program yang berjalan, sekaligus merumuskan strategi pemberdayaan yang lebih inovatif dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Lutfi juga menyoroti tantangan sosial dan ekonomi di Jawa Timur, mulai dari ketimpangan kesejahteraan, keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, hingga problem agraria.
Menurutnya, MPM harus lebih adaptif dan solutif dalam menjawab persoalan tersebut, melalui program pemberdayaan ekonomi, pendampingan kaum dhuafa dan mustadh’afin, penguatan UMKM berbasis komunitas, hingga advokasi kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat bawah.
Sementara itu, Drs. H. Muhammad Syafrudin, MA, dalam sambutannya mewakili Rektor UM Ponorogo, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya kampusnya sebagai tuan rumah.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari kegiatan penting ini. Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebagai amal usaha persyarikatan berkomitmen mendukung program pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi antara majelis, perguruan tinggi, dan jaringan Muhammadiyah di daerah menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang berkemajuan,” tutur Syafrudin.
Raker Tahap II ini diikuti puluhan peserta yang merupakan perwakilan MPM dari seluruh PDM Muhammadiyah se-Jawa Timur. Selama dua hari, mereka mengikuti serangkaian agenda mulai dari presentasi program unggulan tiap daerah, lokakarya tematik, hingga penyusunan rencana aksi bersama.
Beberapa isu strategis yang dibahas antara lain penguatan ekonomi komunitas, pendidikan vokasional, pendampingan masyarakat pesisir, program lingkungan berkelanjutan, serta strategi digitalisasi pemberdayaan.
Suasana diskusi berlangsung dinamis. Setiap daerah memaparkan pengalaman dan inovasi programnya, sehingga forum menjadi ajang berbagi praktik baik (best practices) sekaligus memperkuat jejaring antarwilayah.
Hasil dari forum ini akan dirumuskan menjadi dokumen program kerja MPM PWM Jatim untuk periode mendatang, yang diharapkan mampu memberi kontribusi nyata bagi kemandirian masyarakat Jawa Timur.
Dengan terselenggaranya Raker Tahap II ini, MPM PWM Jawa Timur optimistis dapat melahirkan program-program unggulan yang tidak hanya menjawab persoalan lokal, tetapi juga memberi dampak luas bagi pembangunan masyarakat Indonesia secara umum. (An/red)