HUT RI: Rakyat Lomba Lompat Karung, Koruptor Lomba Bebas Duluan

Selasa, 19 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kado Pahit di Hari Kemerdekaan

Sorotan.co.id – Tepat 17 Agustus, saat rakyat kecil berkeringat lomba balap karung demi sejumput semangat nasionalisme, kabar “bahagia” itu datang. Setya Novanto, sang maestro e-KTP yang konon pernah hilang ingatan saat dicecar KPK, kini dibebaskan bersyarat. Iya, betul. Bebas. Merdeka. Pulang. Entah nanti muncul lagi di Bali pakai topi dan kacamata, atau sekadar jogging-jogging santai di perumahan elit.

Dulu, waktu masuk penjara, Setnov sempat viral karena bisa selfie di luar sel, keluyuran ke toko bangunan, hingga “menginap” di paviliun VIP ala lapas rasa hotel. Sekarang, dibebaskan. Katanya sih, sudah jalani lebih dari dua pertiga masa tahanan dan “berkelakuan baik”.

Pertanyaannya: baik menurut siapa? Baik karena nggak nyontek saat salat tarawih, atau baik karena nggak main curang waktu main catur di lapas?

Pembebasan bersyarat ini katanya sudah sesuai prosedur. Prosedur? Mungkin prosedur ala “hukum tumpul ke atas, tajam ke tukang cilok”. Sementara rakyat kecil yang nyolong sendal bisa dihajar masa, dihukum sekian bulan, tanpa syarat. Yang ini? Korupsi triliunan, bikin proyek amburadul, rakyat rugi, dan negara malu di forum internasional, eh malah dapat kado merah putih: kebebasan.

Lucunya, pejabat bilang “ini hak setiap warga binaan”. Oke. Tapi jangan lupa, ini juga hak rakyat buat kecewa dan mencibir keras. Masa, di bulan kemerdekaan, kita malah diingatkan bahwa koruptor bisa dapat tiket pulang lebih dulu, sementara korban banjir dan jalan rusak harus antri minta ganti rugi yang entah kapan turun.

Dewi keadilan sekarang bukan cuma buta—mungkin juga tuli dan hilang arah. Atau jangan-jangan, sebenarnya dia sudah punya Google Maps yang langsung pointing ke rumah mantan napi koruptor?

Di tengah rakyat yang makin melek hukum, malah hukum makin lihai menutup mata. Dalam negara yang katanya menjunjung tinggi moral dan integritas, kenapa koruptor bisa “rehat” lebih cepat dari aktivis yang dikriminalisasi?

Akhirnya, kita cuma bisa geleng-geleng, lalu kirim pesan buat Pak Setnov: selamat datang kembali di dunia bebas. Tapi jangan salah, rakyat belum lupa. Dan kemerdekaan, semestinya milik mereka yang tak mencuri hak orang lain.

Oleh : Gus Dr. Sholikh Al Huda, M. Fil. I

Ketua Pusat Forum Dosen Indonesia ( FoRDESI)

Editor : Redaksi

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Lucunya Negeriku, Peradaban Speaker: Masih Ribut Soal Suara Sound, Negara Lain Sudah Bikin Perumahan di Bulan
Memahami Kemerdekaan yang Sebenarnya Ala Tan Malaka: Bukan Sekadar Lepas dari Penjajahan
Merdeka? Tapi Pajak Masih Menjerat Rakyat !
Ironi Wakil Rakyat Diam dan Rakyat yang Ditinggalkan: Belajar dari Perjuangan Masyarakat Pati
Api Perlawanan Dari Pati: Ketika Rakyat Protes Pada Pemimpin Tumpul Nurani
Disintegritas Kampus : Ketika Gelar & Karya Akademik Tampil di Marketplace
Menghidupkan Warisan Bung Karno Era Digital Pada Generasi Z
KH. Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari, dan Ir. Soekarno: Sang Suluh Bangsa Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 22 Agustus 2025 - 19:27 WIB

Lucunya Negeriku, Peradaban Speaker: Masih Ribut Soal Suara Sound, Negara Lain Sudah Bikin Perumahan di Bulan

Selasa, 19 Agustus 2025 - 16:07 WIB

Memahami Kemerdekaan yang Sebenarnya Ala Tan Malaka: Bukan Sekadar Lepas dari Penjajahan

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:56 WIB

HUT RI: Rakyat Lomba Lompat Karung, Koruptor Lomba Bebas Duluan

Jumat, 15 Agustus 2025 - 09:04 WIB

Merdeka? Tapi Pajak Masih Menjerat Rakyat !

Rabu, 13 Agustus 2025 - 21:50 WIB

Ironi Wakil Rakyat Diam dan Rakyat yang Ditinggalkan: Belajar dari Perjuangan Masyarakat Pati

Berita Terbaru

Daerah

PCM Omben: Sinergi Baru, Harapan Baru Muhammadiyah Sampang

Senin, 25 Agu 2025 - 14:02 WIB

Pendidikan

PKKMB UPI Sumenep 2025, Momentum Lahirkan Generasi Emas Madura

Senin, 25 Agu 2025 - 12:04 WIB